Gaji Tidak Naik? Ini Cara Cerdas Mengatur Uang di Era Inflasi Tinggi
Ketika harga-harga terus melonjak namun gaji tetap stagnan, banyak orang mulai merasa hidup semakin berat. Namun di tengah tekanan inflasi yang tinggi, masih ada cara cerdas untuk tetap bertahan — bahkan berkembang — secara finansial.
📈 Realita Inflasi: Lebih Cepat dari Kenaikan Gaji
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan per Juni 2025 mencapai 6,8%, tertinggi sejak 2018. Sementara itu, rata-rata kenaikan gaji pekerja hanya sekitar 3–4%. Ketimpangan ini menyebabkan daya beli masyarakat terus menurun.
💡 Strategi Mengatur Uang dengan Cerdas
Berikut beberapa langkah cerdas yang mulai banyak diterapkan oleh generasi muda dan keluarga urban:
-
Buat Anggaran Harian dan Bulanan
Gunakan aplikasi keuangan seperti Spendee, Money Manager, atau Excel sederhana untuk melacak pemasukan dan pengeluaran. -
Kurangi Pengeluaran Tidak Penting
Evaluasi langganan streaming, belanja impulsif, dan gaya hidup konsumtif yang tak memberi nilai jangka panjang. -
Belanja Cerdas dan Hemat
Gunakan promo, beli produk lokal, dan pilih belanja grosir. Banyak orang mulai kembali ke pasar tradisional demi harga lebih terjangkau. -
Diversifikasi Penghasilan
Manfaatkan keterampilan tambahan untuk mencari side income, seperti freelance, jualan online, atau investasi kecil-kecilan. -
Fokus pada Dana Darurat dan Investasi Aman
Sisihkan minimal 10% dari pendapatan untuk dana darurat. Pilih investasi konservatif seperti reksadana pasar uang atau emas.
📊 Mentalitas Baru: Hidup Sesuai Prioritas
Di era ini, kesadaran finansial menjadi kunci utama. Banyak anak muda mulai mengadopsi pola hidup hemat, menyewa dibanding membeli, serta menunda gaya hidup konsumtif demi kestabilan jangka panjang.
Gaji yang tidak naik bukan akhir segalanya. Dengan strategi pengelolaan keuangan yang bijak, siapa pun tetap bisa bertahan — bahkan tumbuh — meski di tengah krisis inflasi.