Banjir Bandang di Bali dan NTT: Tewas 15 Orang, Puluhan Hilang

Banjir Bandang di Bali dan NTT: Tewas 15 Orang, Puluhan Hilang

 Hujan ekstrem sejak Selasa malam (9/9/2025) memicu banjir bandang di beberapa wilayah Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Peristiwa ini telah menelan korban jiwa dan menyebabkan puluhan orang hilang, serta kerusakan infrastrukstur dan properti yang cukup parah.

Korban Jiwa dan Orang Hilang

• Di Bali, korban tewas hingga 17 orang, dengan rincian: 11 orang di Denpasar, 1 di Badung, 2 di Jembrana, dan 3 di Gianyar. Sebanyak 5 warga masih dilaporkan hilang — 2 di Denpasar dan 3 di Badung. 

• Sementara di NTT, puluhan orang mengalami nasib serupa — dilaporkan hilang dan sejumlah korban jiwa. Proses pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan. 

Wilayah Terdampak dan Dampak Kerusakan

• Di Bali, daerah-daerah seperti Denpasar, Badung, Gianyar, Jembrana serta wilayah Kota Denpasar terkena dampak parah. Banyak permukiman tergenang, jalanan berubah seperti sungai, dan pasar tradisional di pusat kota terendam lumpur. 

• Kerusakan meliputi: rumah-rumah yang terendam, jebolnya beberapa bangunan, terjadi longsor di titik-titik tertentu, dan infrastruktur seperti jalan atau jembatan terputus. Akses ke beberapa wilayah menjadi sulit karena kondisi jalan terendam atau rusak. 

Respons Pemerintah dan Penanganan Darurat

• Pemerintah Daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Bali telah membuka posko darurat dan melakukan evakuasi warga ke tempat aman. Bantuan logistik dan kebutuhan dasar seperti makanan, selimut, dan peralatan darurat telah disalurkan. 

• Gubernur Bali, Wayan Koster, menyatakan bahwa Pasar Badung dan Pasar Kumbasari akan mulai dipulihkan agar bisa beroperasi kembali dalam beberapa hari ke depan setelah proses pembersihan sisa lumpur dan sampah. Pemprov juga menganggarkan dana tak terduga dari APBD untuk menangani kerugian warga. 

• Presiden Prabowo Subianto memerintahkan BNPB serta kementerian/lembaga terkait untuk bergerak cepat dalam pendistribusian bantuan dan pemulihan pasca bencana. 

Ancaman Lanjutan dan Imbauan Keselamatan

• Hujan masih diprediksi bakal terjadi di beberapa wilayah, sehingga bahaya banjir susulan, banjir bandang, dan tanah longsor tetap ada. BMKG dan BPBD mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama di daerah yang topografinya curam atau dekat sungai dan anak sungai.

• Masyarakat diminta untuk mengikuti arahan evakuasi, menghindari area yang rawan banjir, dan memprioritaskan keselamatan diri. Dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah dalam penyediaan bantuan dan sumber daya sangat krusial.