Letusan Dahsyat Gunung Lewotobi Laki-Laki Kirim Abu Vulkanik Setinggi 6 Mil
Letusan Dahsyat Gunung Lewotobi Laki-Laki Kirim Abu Vulkanik Setinggi 6 Mil |
Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan letusan besar pada Senin pagi, memuntahkan kolom abu setinggi lebih dari 10 kilometer (sekitar 6 mil) ke udara. Letusan ini menjadi salah satu yang paling signifikan dalam beberapa dekade terakhir di kawasan timur Indonesia.
Letusan terjadi sekitar pukul 06.42 WITA, disertai suara gemuruh dan getaran yang terasa hingga radius 15 kilometer dari puncak gunung. PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) mencatat kolom abu tebal berwarna kelabu hingga hitam membumbung tinggi ke atmosfer, terpantau condong ke arah barat laut mengikuti arah angin.
Laporan dari BMKG dan otoritas penerbangan menyatakan bahwa ketinggian abu mencapai FL330 atau sekitar 33.000 kaki, yang setara dengan ketinggian jelajah pesawat komersial. Sejumlah penerbangan menuju dan dari Bandara Frans Seda (Maumere) serta Bandara El Tari (Kupang) terpaksa dibatalkan atau dialihkan untuk menghindari potensi bahaya.
Sebanyak lebih dari 2.000 warga dari lima desa di sekitar kaki gunung telah dievakuasi ke tempat pengungsian yang disiapkan pemerintah daerah. Status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki kini dinaikkan ke Level IV (Awas)—peringkat tertinggi dalam sistem peringatan vulkanik Indonesia.
“Kami mengimbau seluruh warga dalam radius 6 kilometer dari kawah utama untuk segera menjauh dan tidak melakukan aktivitas apa pun di zona rawan,” ujar Kepala PVMBG, Dr. Hendra Satrio, dalam konferensi pers darurat.
Sejumlah wilayah di sekitar Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura mengalami hujan abu yang cukup lebat. Laporan dari lapangan menyebutkan gangguan pada saluran air bersih, lahan pertanian yang tertutup abu, dan potensi lahar hujan mengancam wilayah hilir sungai.
“Kami sekarang sulit mendapat air bersih. Talang-talang kami semua tertutup abu,” ungkap Maria Letik, warga Desa Boru yang kini mengungsi di posko darurat.
Dinas Kesehatan setempat juga mengeluarkan peringatan terkait gangguan pernapasan akibat paparan abu vulkanik, terutama bagi anak-anak dan lansia.
Gunung Lewotobi Laki-Laki adalah bagian dari kompleks gunung kembar Lewotobi, bersama pasangannya, Gunung Lewotobi Perempuan. Meski keduanya aktif, Gunung Lewotobi Laki-Laki dikenal lebih sering mengalami letusan eksplosif. Catatan erupsi sebelumnya terjadi pada Januari 2024, namun intensitasnya jauh lebih rendah dari letusan kali ini.