Indonesia batal menjadi penampung 2.000 pasien Gaza di Pulau Galang
Indonesia batal menjadi penampung 2.000 pasien Gaza di Pulau Galang |
Hingga saat ini (9 Agustus 2025), belum ada pemberitaan resmi maupun sumber tepercaya yang menyatakan bahwa Indonesia membatalkan rencana penampungan 2.000 pasien Gaza di Pulau Galang. Sebaliknya, kabar yang beredar masih menegaskan bahwa rencana tersebut belum dibatalkan, bahkan masih dalam tahap persiapan dan peninjauan—termasuk kemungkinan alternatif lokasi lain.
Pada 7 Agustus 2025, pemerintah Indonesia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan untuk menyiapkan fasilitas medis di Pulau Galang, Kepulauan Riau, guna merawat sekitar 2.000 korban luka dari Gaza. Fasilitas ini akan memanfaatkan rumah sakit dan infrastruktur pendukung yang pernah digunakan selama pandemi COVID-19. Setelah pulih, pasien dijadwalkan kembali ke Gaza.
Hal ini turut mendapat liputan dari media internasional, termasuk Reuters dan Guardian, yang menekankan bahwa tindakan ini bersifat misi kemanusiaan, bukan evakuasi atau pemindahan permanen.
Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan bahwa saat ini pemerintah masih mempertimbangkan berbagai lokasi alternatif, meski Pulau Galang disebut secara khusus oleh Presiden karena fasilitasnya yang memadai.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memberikan dukungan penuh terhadap rencana tersebut sebagai bagian dari misi kemanusiaanMedia asing juga menyebut bahwa jumlah pasien yang mungkin dirawat bisa berkisar sekitar 1.000 orang, termasuk keluarga pendamping, dan penekanan kembali bahwa hal ini adalah operasi kemanusiaan, bukan pemindahan permanen
Rencana penampungan 2.000 pasien Gaza di Pulau Galang belum dibatalkan. Pemerintah masih dalam tahap persiapan dan koordinasi internal, termasuk mengevaluasi lokasi-lokasi alternatif.
Belum ada pernyataan resmi yang menyebut pembatalan maupun perubahan substansial dalam penanganannya—penanganan medis tetap direncanakan dengan skema sementara dan bersifat non-permanen.